Mahabakhti
Mahabhakti ini
diwujudkan dalam perkemahan yang merupakan ajang untuk melatih sisiwa dalam
kemandirian dan kedhisiplinan. Banyak kegiatan yang dilakukan dalam
kepramukaan, contoh utamanya perkemahan mahabakhti. Perkemahan mahabakhti ialah suatu perkemahan
wajib yang diikuti oleh para siswa di sekolah-sekolah, contohnya di MAN
Yogyakarta I. Pekemahan ini digelar oleh sekolah dibantu anak-anak yang
berkecimpung dalam organisasai pramuka dan berkerjasama dengan organisasi
lainnya untuk dibentuk menjadi panitia dalam acara formal tersebut. Di sekolah
ini perkemahan mahabakhti dilakukan rutin tiap tahun sekali.
Dengan berkerja keras
anggota Pramuka MAN YK I ini menumbuhkan hasil yang luar biasa dan dapat
dikatakan pramuka saat ini semakin maju karena dapat membawa prestasi-prestasi
kepramukaan dalam persaingan dengan sekolah-sekolah lainnya di kota Yogyakarta
maupun hingga luar daerah. Namun dengan itu alangkah baiknya kita tetap terus
mengembangkan kepramukaan di MAN YK I ini hingga matang agar menjadi sesuatu
yang terus bermanfaat bagi generasi para siswa yang akan datang.
Perkemahan Mahabakti ini dilaksanakan mulai
tanggal 5 hingga 8 April 2012 di Glodogan, Klaten. Perkemahan itu merupakan
ajang dimana kita diuji dan berlatih tentang kemandirian, kerja sama, dan
pastinya kekompakan antar anggota. Berkemah itu sungguh mengasyikkan seperti
bisa bercanda dengan teman saat masak atau lainnya, berkemah juga bisa menjadi
luangan waktu kita untuk bisa menenangkan otak dari pelajaran di sekolah, dan masih
banyak lagi yang penting mengasyikkan. Tetapi kadang-kadang perkemahan bisa
membuat kita tidak menyukai orang lain, seperti perkemahan yang diadakan
sekolah pastilah dibagi menjadi beberapa kelompok, saat kita sedang bekerja
kadang-kadang ada anggota yang kerjanya yang tidak benar, ada juga anggota yang
mau seenaknya sendiri (egois), dan banyak lainnya. Perkemahan juga bisa menguji
kesabaran kita agar tidak mudah putus asa dan tidak marah-marah. Secara islami,
perkemahan juga bisa menjadi ajang dimana kita harus selalu ingat pada Sang
Illahi walaupun kita secapek apapun atau sesibuk apapun.
Solidaritas,
kreativitas, kelapangan diri, kekuatan mental maupun fisik itu semua juga
menguji kita saat tinggal bersama dalam satu perkemahan. Banyak pengalaman dan
hikmah yang aku dapatkan dari perkemahan tersebut, apalagi saat itu aku menjadi
seorang ketua. Awalnya saya tidak menginginkan itu dan beberapa orang tidak
percaya seorang ais menjadi ketua ^^, tapi apa boleh buat aku harus menerimanya
dan aku yakin mereka memilihku karena mereka percaya denganku. Amanah itu aku
jaga dan berusaha menjadi ketua yang dapat menjadi tauladan yang baik karena seorang ketua tindaktanduknya
menjadi sorotan. Tidak ada pengalaman sebelumnya yang aku miliki menjadi
seorang ketua, namun hidup adalah proses, pengalaman ini dapat menjadi
pelajaran dan memberi banyak manfaat untuk kedepannya. Kesabaranku bener-bener
diuji banget hingga suatu ketika air dari kelopak mataku hingga tak tertahan
lagie menetes perlahan-lahan seirama denyut jantungku saat itu “Aku ndak kuat
Ya Allah, aku kangen rumah dan seisinya..,” ucap batinku. Aku pengen teriak dan
marah tapi aku tidak bisa Ya Allah karena aku bukan tipe orang yang mudah
terbawa emosi dan aku terus saja menyemangati diriku sendiri.